bintang.media – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu, rayakan Ulang Tahun Ke-8, bertempat dihalaman Kantor OJK setempat, Jalan Citandui, RT II RW 02, Muara Dua Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Jum’at (22/11/2019), dengan tekad untuk meningkatkan kontribusi bagi perekonomian nasional dan peran inklusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah, Kepala OJK Bengkulu, Yusri, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, Ketua SMSI Bengkulu, Rahimandani, segenap Pimpinan media harian di Bengkulu, dan para tamu undangan lainnya.
Dikesempatan itu, Kepala OJK Bengkulu, Yusri, menyatakan bahwa kehadiran OJK di Bengkulu mendapat respon baik dari masyarakat dan pelaku usaha. Sesuai dengan tema ulang tahun OJK, yakni kontributif dan inklusif membangun negeri.
Karenanya, Yusri mengajak semua lapisan masyarakat untuk membangun Bengkulu secara kontributif dan inklusif.
Selanjutnya, masih menurut Yusri, OJK juga telah banyak melakukan terobobosan dan capaian dengan merangkul semua pihak yang memiliki kaitan dengan OJK, tanpa menghilangkan Tugas Pokok dan Fungsi dari OJK itu sendiri.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa pihaknya sebagai Pemerintah Daerah sangat mendukung kehadiran OJK di Bengkulu. Selain berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, OJK sangat membantu akselerasi pembangunan di Bengkulu menjadi lebih baik.
“Dengan kehadiran OJK membuat situasi lebih baik, lebih produktif, ini bagus untuk akselerasi pembangunan di daerah,” jelas Rohidin Mersyah.
Disisi lain, pada kesempatan itu pula, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan bahwa OJK harus dapat berkontribusi lebih untuk merespon cita-cita dan upaya besar Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Dengan demikian, OJK harus mampu memfasilitasi penyediaan alternatif sumber pembiayaan yang dibutuhkan untuk proyek-proyek infrastruktur dan sektor-sektor prioritas Pemerintah serta membuka akses keuangan bagi pemberdayaan UMKM.
Masih menurut Wimboh, OJK juga harus terlibat aktif membantu Pemerintah dalam menyikapi dampak negatif pelemahan ekonomi global dengan mendorong pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, menggerakkan industri berorientasi ekspor dan substitusi impor, mengembangkan pariwisata hingga mendorong berkembangnya industri kreatif dan industri di bidang teknologi.
“Pemerintah telah mencanangkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045 nanti. Untuk itu, OJK harus mengambil peranan dan menjadi solusi dalam upaya besar negeri ini,” jelasnya.
Kemudian, Wimboh juga mengatakan, bahwa salah satu langkah yang harus dilakukan OJK adalah menciptakan industri keuangan yang berdaya saing dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mengadopsi teknologi yang tepat guna, sehingga bisa mendorong transformasi inovasi keuangan digital di sektor keuangan, termasuk mendorong berkembangnya start-up fintech. Selain itu, OJK harus berperan lebih aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta memastikan terjaganya perlindungan konsumen dan masyarakat yang akan membuka lebar kesempatan masyarakat meningkatkan kesejahteraannya.
Untuk mencapai hal itu, masih menurut Wimboh, OJK telah menjadikan pengembangan kapasitas sumber daya manusia sebagai prioritas utama melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk otoritas pengawas keuangan atau bank sentral di negara lain serta lembaga internasional.
Terakhir, Wimboh menyampaikan bahwa Peningkatan kapasitas SDM OJK harus didukung dengan transformasi proses bisnis internal OJK berbasis teknologi, sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih berkualitas, cepat, tepat dan efisien.
(Rls).